Kamis, 29 Juli 2010

Ariel Koleksi 30 Video

Vokalis yang kini mendekam di tahanan Mabes Polri, Nazriel Irham, ternyata telah menyimpan 30 video mesum dirinya di laptop pribadi sejak 2007 silam. "Ariel itu sudah menyimpan video mesum dalam laptopnya sejak tahun 2007," ujar penyidik Bareskrim Mabes Polri yang enggan disebut namanya, saat ditemui di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/7/2010).
Jika dulu disebutkan ada 32 video porno Ariel dengan beberapa artis perempuan Indonesia, ternyata di dalam laptop tersebut hanya ada 30 file video saja. "Dan jumlah video porno dirinya yang disimpan Ariel dalam laptop mencapai 30 file video," kata penyidik. Dari jumlah 30 file pribadi inilah yang kemudian dicuri RJ tanpa sepengetahuan Ariel, lalu kemudian dicuri lagi oleh keponakan RJ. Dari keponakan RJ, file itu pindah tangan tanpa izin ke seorang pria bernama Andes yang kini jadi buronan polisi.
Dari Andes itulah, file pindah ke tangan tiga mahasiswa Bandung yang kemudian mengedit hingga menjadi tiga video dan mengunggahnya ke internet hingga bisa diunduh oleh banyak orang sampai ke Jepang dan Amerika Serikat.[R]

Minggu, 04 Juli 2010

stop pornografi yang setengah-setengah

Kasus video porno mirip artis yang hingga saat ini masih hangat di perbincangkan, merupakan salah satu kasus video porno yang terungkap diantara puluhan hingga ratusan video porno di negeri ini yang belum terungkap. Kinerja pemerintah dan pihak berwajib masih belum maksimal dalam menuntaskan, menghentikan dan meminimalisir peredaran video porno di negeri ini.
Dahulu pemerintah pernah melkukan kampanye stop pornografi dan pornoaksi dengan memblock situs-situs yang berbau pornografi agar anak-anak di bawah umur tidak adapat mengakses situs tersebut. Namun semua itu hanya “panas” diawalnya saja, hingga saat ini masih banyak situs-situs yang menyediakan konten pornografi. Jika anda tidak percaya, silahkan seacrh di google ketik “3gp bokep”, dengan sekali klik maka anda akan mendapatkan puluhan situs yang menyediakan konten porno. Dari berbagai situs tersebut anda akan dengan mudah dapat mengupload video-video porno dengan berbagai macam pelaku, mulai dari pelajar hingga pengajar, oknum PNS sampai oknum penegak hukum.
Kasus video porno mirip artis yang menimpa Ariel, Luna Maya dan Cut Tari hanyalah sebagian kecil kasus yang diungkap dan diselidiki oleh pihak berwajib akibat dari ekspos pemberitaan media yang besar-besaran. Ariel, Luna Maya dan Cut Tari bisa saja menjadi korban atas ketidakadilan sistem peradilan di negeri. Hingga saat ini, pihak berwajib dalam menindak kasus-kasus pornografi belum maksimal, terkadang baru bertindak jika media telah memberitakan dan menjadi pembicaraan di masyarakat sedangkan masih banyak video porno di situs-situs internet yang beredar dengan berbagai macam pelaku dan tidak terekspos oleh media.
Semoga pemerintah yang memiliki berbagai macam pakar IT dan pihak berwajib yang juga memiliki bagian khusus cybercrime bisa bertindak secara maksimal dalam menangani berbagai macam kasus video porno di negeri ini. Semua berharap pemerintah dan pihak berwajib menjeput bola bukan menunggu bola.[R]

Video Porno, Menutup Kasus-kasus Besar Lainnya

Pada awal bulan Juni 2010, negeri ini dihebohkan oleh beredarnya beberapa video porno mirip artis dalam negeri. Kurang dari sepekan dua buah video porno mirip artis beredar di dunia maya. Dalam sepekan berbagai media cetak maupun elektronik mengekspos habis-habisan kasus video porno ini. Hampir setiap hari yang menjadi headlina dalam surat kabar adalah kasus video porno, yang menjadi topik diinfotaiment kasus video porno, yang menjadi berita di berbagai berita televisi masih tetap kasus video porno. Hingga yang digosipkan oleh para pelajar hingga ibu rumah tangga masih tetap kasus video porno.

Hingga hampir 1 bulan topik video porno mirip artis tersebut masih menjadi topik hangat di berbagai media infotaiment dan di sebagian media berita. Apalagi ketika artis yang diduga pelaku dalam video porno mirip artis tersebut ditetapkan menjadi tersangka, semua media semakin mengekspos habis-habisan kasus ini sampai titik darah penghabisan dan sedikit melupakan kode etik jurnalistik. Tetapi dibalik pemberitaan kasus video porno mirip artis yang dibesar-besarkan tersebut, hampir kasus-kasus besar sebelumnya menjadi kurang terekspos bahkan sebagian tidak terekspos. Mulai dari kasus Century, kasus Gayus, kasus Anggodo, dan lain sebagainya seakan hilang dari pemberitaan media dan memudar di publik. Entah karena sebagian media terlalu membesar-besarkan kasus video porno mirip artis atau ada unsur politik dalam hal ini, Sehingga dengan sengaja kasus video porno ini dibesar-besarkan untuk menutupi dan memudarkan isu kasus-kasus sebelumnya agar memudar di masyarakat dan lenyap begitu saja.

Jika dilihat secara logika kadar berita kasus-kasus besar sebeleumnya lebih penting kadar beritanya dibandingkan kasus video porno mirip artis yang kini ramai dibicarakan. Semoga saja tidak ada pemudaran atau pengalihan isu atas kasus-kasus besara yang sudah banyak merugikan negara ini.[R]